Adsense

Welcome in ENDY's weBLOG Crescat Scientia Vita Excolatur

Kamis, 13 September 2007

Awas Produk Cina Berformalin

Beberapa waktu lalu rakyat Indonesia kembali dikejutkan oleh adanya formalin dalam makanan yang beredar bebas di masyarakat. Makanan berformalin ini diimpor dari Cina, akibatnya beberapa jenis produk yang diimpor dari Cina disita dan dimusnahkan. Produk itu antara lain permen susu White Rabbit dan pasta gigi Maxim. Produk-produk ini diduga mengandung formalin sehingga dianggap membahayakan warga Indonesia, padahal produk-produk ini sudah puluhan tahun beredar di pasaran Indonesia.

Pemerintah Cina tentu saja tidak terima dengan perlakuan itu, akibatnya mereka “membalas” perlakuan pemerintah Indonesia itu dengan melarang masuk (banned) produk impor dari Indonesia. Banyak eksportir Indonesia yang kemudian mengalami kerugian karena produknya dilarang masuk Cina. Lantas apa sebenarnya yang terjadi dibalik ini semua? Tulisan ini akan mencoba untuk membahas hal tersebut.

Formalin atau formaldehid adalah senyawa yang biasa digunakan untuk mengawetkan mayat. Sifat asam dari senyawa ini menyebabkan bakteri pembusuk lambat kerjanya, sehingga mayat tidak cepat membusuk. Beberapa waktu lalu sebelum kasus formalin produk Cina ini muncul, bangsa Indonesia pernah juga mengalami kasus serupa. Waktu itu formalin digunakan oleh sebagian produsen tahu dan mi basah untuk mengawetkan produk mereka.

Sebenarnya formalin tidak berbahaya jika dikonsumsi dalam batas kewajaran. Formalin sebenarnya juga terbentuk sebagai hasil samping dari pengolahan makanan tertentu, misalnya daging asap namun dalam kadar yang tidak terlalu besar sehingga tidak berbahaya jika dikonsumsi. Namun tentu akan lain ceritanya jika formalin ini “sengaja” ditambahkan kepada produk makanan tertentu. Penambahan formalin ini harus mengikuti batas maksimal standar yang dibolehkan agar tidak membahayakan bagi orang yang mengkonsumsi makanan tersebut.

Menurut pemerintah Cina, formalin yang terkandung dalam produk-produk tersebut sebenarnya tidak melebihi standar Internasional yang ditetapkan. Bahkan pemerintah Cina menertawakan Balai POM Indonesia yang menetapkan standar formalin 0% terhadap produk Cina tersebut, karena menurut pemerintah Cina, 0% bukanlah standar Internasional. Lantas mengapa pemerintah Indonesia terkesan mengambil tindakan yang terburu-buru dengan merazia dan memusnahkan produk-produk Cina tersebut?

Ternyata tindakan ini lebih didasari oleh karena pemerintah kita yang latah ikut-ikutan pemerintah Amerika yang melakukan hal serupa terhadap produk Cina. Seperti kita ketahui, saat ini terjadi perang dagang yang tidak sehat di dunia ini. Produk Cina terkenal murah di dunia sehingga ikut merajai pasaran dunia bersama produk-produk lain dari Jepang, Amerika, Australia, Jerman dan lain-lain. Produk Jepang terkenal karena presisinya, produk Jerman terkenal karena awetnya dan produk Amerika terkenal karena branded-nya sementara produk Cina terkenal murahnya.

Pemerintah Amerika kemudian tentu saja merasa gerah dengan adanya invasi dari produk Cina ini sehingga kemudian melakukan bad campaign dengan cara mencari-cari kesalahan dari produk Cina dan melarang produk Cina masuk Amerika. Kemudian hal ini diikuti oleh negara-negara sekutu Amerika seperti Australia dan Inggris yang seperti telah kita ketahui sebelumnya bahwa kedua negara ini sering dianalogikan sebagai (maaf) anjing peliharaan Amerika yang paling setia.

Melihat kecenderungan ini, maka pemerintah Indonesia kemudian ikut-ikutan melakukan banned terhadap produk-produk Cina, namun malang, kekuatan diplomatis pemerintah Indonesia kalah jauh dibandingkan pemerintah Amerika dan sekutunya. Akibatnya pemerintah Cina kemudian “membalas” tindakan pemerintah Indonesia dengan melarang juga produk-produk Indonesia untuk diimpor oleh para pengusaha Cina. Hal ini tentu saja merugikan para eksportir Indonesia yang mengekspor barangnya ke Cina. Sementara itu, produk Amerika dan sekutunya tetap bebas masuk negeri Cina. Indonesiaku sayang, Indonesiaku malang.......

Iklan:

0 comments:

Related Posts with Thumbnails