Adsense

Welcome in ENDY's weBLOG Crescat Scientia Vita Excolatur

Kamis, 17 Februari 2011

ARTI JIWA BESAR

Banyak yang mengatakan dan menyarankan sebagai manusia yang tak luput dari persoalan kita harus berupaya berjiwa besar. Ketika kita bisa melakukan itu maka kita akan mampu menghadapi setiap persoalan yang datang dengan lapang dada dan tidak mudah larut dalam sebuah himpitan persoalan. Secara teoritis itu mudah dan enteng untuk dikatakan dan disarankan. Mampukah itu dilakukan saat realitas seperti sudah tidak masuk akal selalu menghimpit kita padahal kita sudah berusaha berbuat semasuk akal mungkin dan berada on the right track. Yang sering muncul malah pertanyaan sinis yang terngiang-ngiang dalam otak kita, kenapa?

Bila fisik besar kita mampu menangkapnya dengan indera kita. Mampu melihat, mencium bahkan mencibir. Tetapi jiwa besar, bagaimana kita akan melihatnya secara benar. Apa yang tampak itu bisa menjadi kesimpulan yang benar adanya ataukah itu malah menipu indera kita. Disinilah terkadang dalam memaknai jiwa besar itu menjadi salah kaprah dan tidak bisa terlaksana namun kita merasa sudah melaksanakannya yang pada akhirnya membuat kita merasa sempurna dan berhak untuk memberi saran bahkan menghakimi.

Yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah, apakah jiwa besar itu diperuntukkan dan harus hadir ketika menghadapi persoalan saja. Ataukah barangkali itu bisa dipakai dalam menghadapi apapun. Marilah kita coba memaknai itu dengan apa yang kita punya. Dengan kapasitas intelektual kita sendiri. Boleh kan sekali-sekali kita berusaha sendiri menyimpulkan sesuatu tanpa harus berpijak pada apa yang orang katakan. Atau dalam agama Islam mungkin disebut sebagai ijtihad.


Menurut penulis jiwa besar tidak hanya berfungsi ketika kita menghadapi persoalan saja, ada banyak hal yang bisa dihadapi dengan jiwa besar sebagai modalnya. Salah satu contohnya menurut kacamata penulis yang masih manusia biasa ini adalah jiwa besar bisa dipakai sebagai sarana bagi kita untuk merefleksikan diri kita sendiri. Saat kita menilai diri kita secara pribadi tentunya dengan jiwa besar tadi kita akan mudah mengakui dimana letak kekurangan dan kesalahan kita pada orang lain, bahkan kita tidak akan mudah menghakimi.

Saat jiwa besar kita pakai dalam menilai diri kita maka kita akan lebih paham dimana letak kesalahan kita ketika ada orang lain tersinggung atau tidak berkenan dengan kita, dalam konteks ini kita tidak akan terlebih dulu menyalahkan orang lain. Inilah barangkali sekelumit apa yang penulis mampu untuk memaknai jiwa besar. Marilah kita diskusikan lebih lanjut.

reposted from R 4 B

Iklan:

0 comments:

Related Posts with Thumbnails