Masih ingatkah anda pada gambar di samping? Ya, itu adalah logo dari salah satu album band Dewa19 yang dimotori oleh Ahmad Dhani. Pemakaian logo ini sempat memicu kontroversi dengan sebagian kecil umat Islam di Indonesia.
Kontroversi ini dipicu oleh sebuah konser Dewa19 di sebuah stasiun televisi swasta di Indonesia. Pada konser itu Dewa19 memasang karpet bergambar lafadz Allah ini untuk kepentingan performance-nya, kemudian band Dewa19 bernyanyi sambil berjingkrak-jingkrak di atas karpet ini.
Sebagian umat Islam marah dengan band Dewa19 karena merasa dilecehkan. Bagi mereka, karpet itu bertuliskan lafadz Allah sehingga harus dihormati dan tidak sepantasnya diinjak-injak. Terlebih lagi pada konser itu Dhani sang pentolan Dewa19 memakai kalung dengan gambar bintang David yang sering dianalogikan sebagai lambang bangsa Israel.
Pada awalnya saya juga merasa marah dengan band Dewa19, meskipun saya juga masih mendengarkan lagu-lagu dari album tersebut. Dhani sang pentolan Dewa19 pun seolah merasa tidak bersalah, padahal dia sudah jelas-jelas berbuat sesuatu yang menyakiti hati umat Islam. Saya tidak habis mengerti, mengapa hal seperti ini bisa terjadi. Setelah beberapa tahun terlewati, saya kemudian berusaha untuk mencari tahu alasan-alasan Dhani sehingga dia bisa merasa bahwa dirinya tidak bersalah.
Tulisan ini akan mencoba menyimpulkan hasil penelusuran saya setelah selesai mencari alasan-alasan tersebut. Sekali lagi, ini hanyalah kesimpulan dari penyelidikan saya dan tidak ada hubungannya dengan pendapat saya pribadi.
Pertama-tama harus diketahui terlebih dahulu bahwa di belakang kesuksesan sebuah band besar biasanya ada satu atau dua personel band yang dominan di dalamnya. Sebagai contoh, Katon di KLA Project, Bimbim dan Kaka di Slank, Ariel di Peterpan, Piyu di Padi dan lain-lain. Dhani adalah personel band yang dominan di band Dewa19 dan Dhani jugalah yang menentukan logo tersebut sebagai logo resmi untuk album Dewa19. Personel lainnya sama sekali tidak mengetahui makna dari logo tersebut.
Untuk kepentingan promosi, maka dibuatlah berbagai macam marchendise yang bergambar logo tersebut, di antaranya t-shirt, poster, mug dan tentu saja karpet yang akhirnya menimbulkan kontroversi tersebut.
Dhani sang pentolan band Dewa19 merasa tidak bersalah dengan tindakannya menginjak-injak logo tersebut, karena menurutnya logo tersebut tidak lagi berlafadzkan Allah. Dhani merasa sudah merubah semua huruf ha pada logo tersebut sehingga logo tersebut tidak bermakna apa-apa lagi.
Kedua, Dhani ternyata adalah seorang penganut Islam Sufi. Para penganut Sufi memang tidak terikat pada simbol-simbol tertentu yang ada di dunia ini. Sebagai contoh, jika kita menghormati selembar kertas yang ada lafadz Allah-nya, maka bagi penganut Sufi hal itu sama saja dengan musyrik.
Analoginya sama seperti dewa-dewa yang ada di agama Hindu. Agama Hindu mengajarkan untuk menyembah tiga dewa yaitu Brahma, Wisnu dan Syiwa. Sebenarnya dewa-dewa ini juga tidak memiliki wujud seperti Allah pada agama Islam, namun kemudian umat Hindu sendirilah yang membuat perwujudan (representasi) dari dewa-dewa ini dalam bentuk gambar dan patung. Umat Hindu juga tentu saja akan merasa terhina jika ada orang yang menginjak-injak gambar atau patung yang merupakan perwujudan dari dewa mereka itu. Bukankah hal ini sama saja dengan orang Islam yang menghormati selembar kertas karena ada lafadz Allah-nya?
Para penganut Sufi juga memiliki cara yang berbeda dalam menghormati Al-quran. Bagi mereka Al-quran itu setara dengan hasil karya manusia lain seperti halnya buku biasa. Mungkin terdengar aneh ya? Tapi kalau dipikir-pikir ada benarnya juga.
Coba anda ambil sebuah mushaf Al-quran, lalu carilah siapa yang menulis Al-quran itu? Jawabannya pasti adalah suatu percetakan Al-quran bukan? Apakah Allah turun langsung ke muka bumi untuk menulis atau mencetak Al-quran yang anda pegang sekarang? Tentu saja tidak! Manusialah yang menulis atau mencetak Al-quran itu.
Oleh sebab itu, penganut Sufi memiliki cara yang berbeda dalam menghormati Al-quran. Mereka menghormati Al-quran dengan cara membaca, memahami lalu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Tidak seperti umat Islam pada umumnya yang menghormati Al-quran dengan cara melarang menumpuk Al-quran dengan buku-buku lain. Atau jika Al-quran hendak ditumpuk dengan buku lain, maka Al-quran haruslah terletak di tumpukan yang paling atas. Atau jika Al-quran hendak ditumpuk-tumpuk haruslah dengan sesama Al-quran dan lain-lain.
Sebagai penutup, sekali lagi saya hendak menegaskan bahwa semua yang saya tulis di atas semata-mata hanyalah hasil kesimpulan saya setelah melakukan penelusuran baik dari membaca beberapa buku maupun mambaca posting-posting blog yang berhubungan dengan Islam Sufi. Sekali lagi tulisan di atas bukanlah merupakan pendapat saya pribadi.
Sabtu, 01 Desember 2007
Dewa19, Dhani dan Islam Sufi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
13 comments:
Saya tidak sepaham dengan pendapat ini karena menurut saya sumber Al Qur'an adalah Allah swt bukan manusia walaupun pencetak mushafnya adalah manusia bukan berarti Al Qur'an itu sama dengan buku-buku yang lain. Logikanya seperti ini: misalnya saya menulis sebuah novel namun yang mencetak adalah Percetakan Pergaulan maka novel tersebut bukanlah hasil cetakan dari Percetakan Pergaulan tersebut akan tetapi novel tersebut adalah ciptaan saya jadi bukan berarti buku itu hasil karya si Pencetak tapi karya saya. Makanya saya SANGAT TIDAK SETUJU dengan pendapat anda ataupun Islam Sufi yang anda paparkan tadi. Kalo masalah lambang Dewa 19 saya juga menentang perlakuan personel Dewa karena sepengetahuan saya logo tersebut belum dirubah ketika mereka melakukan perbuatan itu.
Well, awalnya saya juga sepaham dengan anda, tapi lama-lama kalau dipikir-pikir ada benarnya juga.
Memang benar Al-quran adalah karya Allah dan kita sebagai manusia harus menghormatinya, tapi apakah kemudian cara menghormatinya adalah dengan selalu meletakkan Al-quran di tumpukan atas dan sebagainya.....???? Bukankah lebih baik kita menghormati Al-quran dengan mengamalkannya dalam kehidupan kita sebaik-baiknya.....???
Karena setahu saya, sekarang banyak umat muslim yang tidak "muslim" sama sekali. Bahkan sekarang justru banyak umat Yahudi, Katolik, Budha, Hindu dan lainnya yang lebih "muslim" dari muslim sendiri. Padahal mereka tidak pernah menghormati Al-quran dengan cara meletakkan Al quran pada tumpukan teratas......????
mas dhani, kapan dewa19 ngeluarin album baru lagi yang lagunya baru semua????dewa19 jagan bubar donk,aku ini udah jadi baladewa sejak kelas 1 sd.sekarang udah kelas 1 sma. masa aku gede malah dewa bubar???
Ekhm...,setahu saja Ahmad dhani bukan penganut tasawwuf (Sufi) tapi dia se orang aktifis penggembor-gembor logo dan paham yahudi.
Dhani itu bajingan...pantas dia mendapat kutukan, apapun agama dia...Yahudi, Sufi atau Kafir pun...
Jangan penuhi hatimu dengan kebencian karena sesungguhnya setan itu paling senang bersemayam dalam diri orang yang hatinya penuh dengan kebencian.............
Apapun itu namun yang pasti siapa yang mencoba melecehkan Islam, Demi Allah di akan menyesal di akhirat nanti disamping dia akan mendapat kehinaan dan kesengsaraan di dunia ini, Allah Maha Mengetahui dan Maha Melihat tidak ada lagi yang Lebih Hebat daripada Allah SWT....
dewa adalah panutan saya, jadi bagaimanapun seorang ahmad dhani,melakukan hal itu saya cuek sja karna dewa 19 jadi inspirasi saya
Terserah mau komen apa yang penting dewa jadi panutan saya.saya baladewa indonesia tau betul tentang dewa. biarkan dewa barkibar,...so jangan pikirin masalah orang,,ngurusin diri sendiri aja nggk becus.thanks..
Dani sufi? dia itu tukang ngeeentot bosss.. tukang jelek2in umat islam. bedebah kayak dia kalo gw punya kesempatan bakal gw mampusin! (musuh Dani)
bicara islam itu ngk pernah ada abis'a yg ada hanya perdebatan saja karna semua orang menggap dirinya selalu benar...
bicara seni semua orang punya cara pikir'a masing2 dan jika itu dikaitkan dengan simbol2 dalam 1 elemen agama pasti itu ada alasan'a dan orang yang berani memakai salah satu simbol ato apalah jenis'a dlm agama pasti ada pertimbangan yang sangat mendalam dan sakral..
dan itu semua ngk sembarangan asal caplok aja...
coba ada pikir sendiri..?!?!
"Aku menurut Sangka hambaKU"
Posting Komentar