Saat menulis posting ini, saya sedang menonton pertandingan liga Inggris antara Chelsea dan Arsenal. Sebenarnya saya hanya menonton siaran ulangnya saja, tetapi tetap saja menarik karena ini adalah pertandingan big match antara dua tim raksasa yang tentu punya daya tarik tersendiri. Kedua tim tampil menyerang dengan tempo tinggi, sehingga pertandingan tidak berjalan membosankan seperti layaknya pertandingan sepakbola liga Indonesia
Satu malam sebelumnya saya juga menonton pertandingan liga Inggris antara Manchester United dan Liverpool. Saat itu hujan gerimis mengguyur Jogja, tetapi tidak saya pedulikan dan tetap pergi ke taman parkir Abu Bakar Ali untuk menonton siaran langsung liga Inggris. Setibanya di sana, ternyata tempat itu sudah penuh dengan pencinta liga Inggris lainnya. Akibatnya saya menjadi tambah semangat untuk menyaksikannya meskipun hujan turun agak deras mengguyur kota Jogja.
Lantas jika ingin menonton siaran liga Inggris, mengapa harus ke Taman parkir Abu Bakar Ali? Pada musim kompetisi 2007/2008, tidak ada stasiun televisi Indonesia yang menyiarkan liga Inggris secara langsung. Hal ini disebabkan karena mahalnya fee yang harus dibayarkan stasiun televisi atas hak siar liga Inggris. Satu-satunya stasiun yang membeli hak siar tersebut adalah jaringan TV kabel asal Malaysia, AstroTV. Akibatnya untuk musim 2007/2008, liga Inggris mania harus membayar untuk menyaksikan siaran langsung liga Inggris.
Beruntung, Liga Inggris Mania Jogja memiliki Videotron di dekat taman Parkir Abu Bakar Ali. Di sana, Videotron menyiarkan siaran langsung Liga Inggris setiap malam minggu dan malam senin. Hal ini tentu saja direspon positif oleh liga Inggris Mania Jogja. Setiap malam minggu dan malam senin, liga Inggris mania berkumpul di taman parkir Abu Bakar Ali untuk menyaksikan tim kesayangan mereka. Terutama jika ada pertandingan big match, maka taman parkir Abu Bakar Ali akan semakin penuh dan tumpah sampai ke jalan. Bahkan meskipun hari hujan seperti tadi malam, liga Inggris mania tetap saja memenuhi taman parkir Abu Bakar Ali.
Mengapa liga Inggris sangat menarik untuk disaksikan? Bukankah timnas Inggris sendiri tidak lolos kualifikasi Euro2008? Sebenarnya setiap orang memiliki alasan sendiri-sendiri. Namun bagi saya, liga Inggris itu adalah Gentleman Football. Saya menggemari liga Inggris sejak 1997, saat itu hanya ada sedikit pemain asing di liga Inggris. Mungkin karena memang sifat dari orang Inggris yang terkenal tertib, maka saat bermain sepakbola pun mereka berlaku tertib. Misalnya jika hendak menyerang, pemain begitu disiplin berada di posisinya sehingga bola dapat mengalir dengan apiknya sedemikian rupa sebelum akhirnya mencapai gol.
Demikian juga ketika bertahan, pemain-pemain Inggris terkenal memiliki tackling-tackling yang bersih. Setiap melakukan tackling, mereka hanya mengincar bola dan bukannya kaki dari pemain lawan. Hal ini tentu berbeda dengan pemain-pemain dari liga lainnya di mana saat melakukan tackling mereka cenderung mengincar kaki pemain lawan daripada bolanya. Terutama untuk liga Indonesia, sehingga wajar jika kemudian banyak sekali pemain yang berkelahi saat pertandingan liga Indonesia.
Namun sayang, semua sudah berubah. Saat ini banyak pemain asing yang ikut berlaga di liga Inggris. Akibatnya, takling-takling keras dan aksi diving juga ikut mewarnai liga Inggris sekarang. Padahal, tidak demikian dengan liga Inggris yang dulu. Jika ada pemain yang melakukan tackling keras atau diving maka wasit akan dengan segera menindaknya dengan tegas. Namun jika wasit tidak melihatnya, maka penontonlah yang akan menindaknya dengan cara berteriak ”boooo......” setiap kali pemain yang diving atau melakukan takling keras memegang bola.
Meskipun demikian, tampaknya hal itu tidak menjadi masalah bagi banyak orang. Buktinya pencinta liga Inggris jumlahnya semakin hari justru semakin bertambah. Hal ini tampaknya juga disebabkan karena memudarnya pamor liga Itali setelah terungkapnya skandal Calciopoli. Demikian saja posting dari saya tentang liga Inggris, semoga bermanfaat.
Sabtu, 22 Desember 2007
Liga Inggris Mania
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar